KABUL, KOMPAS.TV – Sejumlah presenter televisi negara Afghanistan mengatakan minggu ini bahwa gerilyawan Taliban telah melarang mereka bekerja. Para presenter perempuan diperintahkan oleh Taliban untuk meninggalkan kantor.
Shabnam Dawran, presenter berita Radio Television Afghanistan (RTA) menyatakan dalam pesan video, Rabu (18/8/2021) bahwa dirinya diancam oleh Taliban saat tiba di kantor untuk bekerja. Taliban menduduki gedung RTA di Kabul pada Minggu (15/8/2021), menyusul jatuhnya ibu kota ke tangan kelompok pemberontak.
“Saya tidak diizinkan masuk, meskipun saya membawa lencana identitas saya,” kata Dawran tentang usahanya untuk mulai bekerja minggu ini.
“Karyawan laki-laki diperbolehkan (masuk), tapi saya diancam. Mereka mengatakan kepada saya bahwa rezim telah berubah. Nyawa kami sekarang berada di bawah ancaman serius,” tambahnya Washington Post, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Taliban Janji Tegakkan Hak Perempuan dan Keamanan di Bawah Aturan Islam Taliban
Rekan Dawran, Khadija Amin, seorang presenter berita terkemuka, juga mengatakan dia dicegah memasuki kantor RTA minggu ini.
“Saya ke kantor tapi tidak boleh masuk. Rekan-rekan lain juga dilarang,” kata Amin, seperti dilansir media independen Afghanistan. BeritaTolo.
Lebih lanjut Amin mengatakan, dirinya dan sejumlah rekannya kemudian berbicara dengan direktur RTA baru yang ditunjuk oleh Taliban.
“Ada perubahan program televisi. (Dan) tidak ada presenter atau jurnalis perempuan (bekerja),” jelasnya.

Insiden itu sangat kontras dengan pernyataan yang dibuat oleh sejumlah pejabat Taliban. Sebelumnya, mereka berjanji untuk mengizinkan perempuan berpartisipasi dalam pemerintahan dan kehidupan publik.